Sabtu, 26 Juni 2010

Nama : Siti Fauziah Abdurakhman
Nim : 2108080203



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : X/1
Standar Kompetensi : Menulis. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi
Kompetensi Dasar : Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Alokasi Waktu : 2x 45 menit

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat:
• Mengidentifikasi puisi baru berdasarkan bait, irama, dan rima
• Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
• Menyunting puisi baru yang telah dibuat oleh teman

II. MATERI PEMBELAJARAN :
Menulis puisi kadang menjadi beban terberat bagi seseorang. Hal ini karena anggapan bahwa puisi terlalu berat dari segi bahasa maupun penafsirannya. Oleh karena itulah, dalam pelajaran ini Anda akan berlatih menulis puisi. Agar puisi yang Anda tulis dapat mewakili ide serta gagasan Anda, sebaiknya ikuti terlebih dahulu teknik-teknik penulisannya. Dengan demikian, diharapkan Anda mampu menulis puisi. Secara umum, tidak ada paksaan bagi seseorang untuk menulis puisi. Setiap orang dapat menulis puisi. Misalnya, jika Anda sedang sedih, jatuh cinta, kecewa, rindu pada Tuhan atau orang terkasih, semuanya dapat diekspresikan dalam bentuk puisi. Anda harus sering berlatih untuk mengolah kata dan rasa. Hal ini secara perlahan dapat dilakukan dengan memahami teknik-teknik menulis puisi. Dalam pelajaran kita kali ini Anda akan belajar menulis puisi.

Bait dalam Puisi
Bait merupakan satuan yang lebih besar dari baris yang ada dalam puisi. Bait merujuk pada kesatuan larik yang berada dalam rangka mendukung satu kesatuan pokok pikiran, terpisah dari kelompok larik (bait) lainnya.
Peranan bait dalam puisi adalah untuk membentuk suatu kesatuan makna dalam rangka mewujudkan pokok pikiran tertentu yang berbeda dengan satuan makna dalam kelompok larik lainnya. Selain itu, bait juga berperanan dalam menekankan atau mementingkan suatu gagasan serta menunjukkan adanya loncatan-loncatan gagasan yang dituangkan penyairnya. Sekarang, dengan jelas Anda dapat mengetahui bahwa bait-bait dalam puisi dapat diibaratkan sebagai suatu paragraf karangan yang paragraf atau baitnya telah mengandung pokok-pokok pikiran tertentu.


3. Unsur Rima dan Irama dalam Puisi
Dari sejumlah unsur struktur puisi yang telah diungkapkan, sekarang kita pusatkan perhatian pada aspek bunyi terlebih dahulu. Jika berbicara tentang masalah bunyi dalam puisi, kita harus memahami konsep tentang hal-hal berikut.

a. Rima,
Menyangkut pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik puisi maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan.

1. Rima awal :
Sabar, setia selalu (s-s-s)
Bagai banjir gulung gemulung (b-b- g-g)

2. Rima akhir :
Habis kikis (s-s)
Pilu hatiku kau palu (u-u-u-u)

3. Rima berpeluk : abba
Dalam kebun tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu


b. Irama,
Yakni paduan bunyi yang menimbulkan unsur musikalitas, baik berupa alunan tinggi-rendah, panjang-pendek, dan kuat-lemah yang keseluruhannya mampu menumbuhkan kemerduan, kesan suasana, serta nuansa makna tertentu. Timbulnya irama itu, selain akibat penataan rima, juga akibat pemberian aksentuasi dan intonasi maupun tempo sewaktu melaksanakan pembacaan secara oral.



III. METODE, MEDIA, dan SUMBER PEMBELAJARAN
a. Metode pembelajaran
Praktik : siswa menulis puisi karyanya sendiri
b. Media Pembelajaran
Teks puisi baru
Gambar
c. Sumber Pembelajaran
• Teks puisi
• Buku teks. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia Untuk Kelas X SMA/MA oleh : Adi Abdul, Somad Aminudin, Yudi Irawan. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional



IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

No Waktu Kegiatan siswa Kegiatan guru

1.
5 menit
Menyimak dan merespon guru
Melakukan pengecekan kehadiran siswa
Dan menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini
2. 20 menit Menyimak penjelasan guru dan mengajukan pertanyaan mengenai hal yang tidak dipahami Memberikan penjelasan tentang puisi dan struktur pembentuk puisi yaitu bait, rima dan irama.

3. 5 menit membacakan contoh puisi yang diberikan oleh guru di depan kelas Menyimak pembacaan puisi siswa


4. 15 menit Mengidentifikasi puisi yang telah dibacakan teman berdasarkan bait, rima dan irama Membantu, mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi puisi
5. 30 menit Menulis puisi baru dengan melihat media gambar yang diberikan guru dengan memperhatikan bait, rima dan irama Mengarahkan siswa untuk menulis puisi karya mereka sendiri dengan memperhatikan bait, rima dan irama
6. 15 Menyunting puisi yang telah dibuat oleh teman Menugaskan kepada siswa untuk menyunting puisi karya teman dengan memperhatikan bait, rima dan irama
7. 5 Menyimak dan mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dipahami Menyumpulkan pembelajaran hari ini


V. Evaluasi
a. Bentuk dan Teknik Evaluasi
Bentuk tes : tulisan
Teknik penilaian : non tes ( penilaian hasil karya)

b. Soal/ Instrumen:
• Buatlah sebuah puisi berdasarkan gambar yang kamu lihat dengan memperhatikan bait, rima dan irama.
• Berikan penilaian terhadap hasil karya puisi temannu dengan memperhatikan pedoman penilaian
• Suntinglah karya temamu dengan memperhatikan bait, rima irama

c. Pedoman Penilaian
Kompetensi : Menulis
Nama siswa :

No Aspek penilaian Nilai
70 80 90
1. Pemilihan kata

2. Rima puisi
3. Irama puisi

Lampiran puisi
Salju
Karya : Wing Kardjo

Ke manakah pergi
mencari matahari
ketika salju turun
pohon kehilangan daun

Ke manakah jalan
mencari lindungan
ketika tubuh kuyup
dan pintu tertutup

Ke manakah lari
mencari api
ketika bara hati
padam tak berarti

Ke manakah pergi
Ke manakah pergi
selain mencuci diri










Lampiran gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar