Minggu, 07 Maret 2010

karya pertama

KUMPULAN PUISI KARYA SITI FAUZIAH ABDURAKHMAN

PUTIH TERNYATA…

( di pinggiran)

Teratai nan elok meliuk di angkasa

Gemulai indah menebar aura surgawi

Berjuta kumbang menggila terpikat

Menyerbu datang menggoda sukma

Saying mawar berduri tajam

Tak mudah walau untuk di raih

Kumbang nestapa tak kuasa hinggap

Hanya mata menyalang harap

( di rumah mewah)

Mawar cantik menutup kuncup

Tertunduk malu menjaga tatap

Hati resah gundah menanti kumbang

Hati menceos kumbang tak hinggap

( ternyata mawar mudah putus asa)

Kumbang datang tawarkan janji

Surge datang di pelupuk mata

Senang hati arjuna datang

Mawar merekah menebar pesona

Berjuta kumbang terpikat sangat

Melihat mawar gampang merekah

Berjuta kumbang hinggap dan pergi

Tinggallah mawar galau tertunduk layu

BANGKIT UNTUK NEGERIKU

Bakarlah semangat dalam jiwa

Kobarkan semangat dalam kalbu

Mari songsong luasnya dunia

Hadapi cobaan gempuran ranjau

Dunia takkan maju bila engkau terdiam

Dunia kan menangis bila kau tertidur

Sumbangsihmu untuk negeri selalu kami nanti

Sumbangsihmu tentukan luasnya hari esok

Majulah terus tantanglah dunia

Singsingkanlah lengan bajumu

Janganlah engakau berpangku tangan

Wahai putra-putri Kesuma Bangsa

SAJAK LELAKI PERKASA

Bajumu yang kumal melindungimu

Kuli keriput membungkus tulang

Lelah hati tak kau kenali

Demi hidup anak dan istri

Bau, jijik dan umpatan

Itulah sahabat setiamu

Selalu lakukan yang terbaik

Itulah hidupmu ….

Engkau bungkus rapat semua rasa malumu

Karena engkau tak mengemis

Kau bekerja demi rasa lapar keluarga

Walaupun sampah dan kotoran karibmu

BERBISIK PADA LANGIT

Berteduhku di naungan langit

Yang bersemayam dalam kalbu

Saat meretas asa menjadi nyata

Langit ada memandu langkahku

Wahai engkau langit

Getar kalbuku menjerit

Berderit menahan gejolak jiwa

Tak bisa un tuk aku sesali

Wahai dirimu langit

Ku sayang engkau dengan tak terhingga

Sampai hatiku perih menahan rasa

Kupuja engakau wahai langit

Dengan seluruh jiwa dan ragaku

Bukan salahku jika hatiku

Bertekuk lutut merindu padamu

Kaulah sempurnanya cinta

Dalam balutam kesahajaan

Menyesakkan kalbu juga jiwaku

Mendamba kasih juga cintamu


Hitamku

Kutatap sepatu hitamku

Memancarkan besarnya harapanku

Menggmbarkan letihnya pengorbananku

Untuk sepatu pusaka hitamku

Terbuai mengingat masa yang lampau

Kusikut kanan dan kiriku

Kujegal semua lawanku

Demi kuraih sepatu pusakaku

Ku pakai dia mengutuk cacing lemah

Ku gunakan dia melindas semut merah

Ku gunakan dia menendang rayap lemah

Ku pakai dia menggulingkan tahta mewah

Mereka panggil aku rubah

Bersepatu hitam menyimpan laknat

Mereka sapa aku berdarah beku

Berkati baja tak tahu iba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar